Minggu, 19 Mei 2013

makalah protein




MAKALAH BIOKIMIA
PROTEIN
logo unsoed


Disusun oleh:
UMI FADILAH                                                                   D1E012013
TUFTI KHOLILAH                                                            D1E012098
MIA TRIFANI                                                                     D1E012178
RISKI BUDI KURNIAWAN                                             D1E012110
DWI SASONGKO                                                               D1E012222
ADI KUSUMO                                                                     D1E012305
                    TYA SULISTIYANINGSIH                                              D1E012


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tanpa hambatan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah BIOKIMIA Bapak Caribu Hadi Prayitno yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran kepada kami. Terlebih lagi dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik. Terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyusun makalah yang berjudul “ PROTEIN ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah BIOKIMIA yang diberikan oleh Caribu Hadi Prayitno.
 Kemampuan maksimal dan usaha yang keras telah kami curahkan dalam menyusun makalah ini. Semogausaha kami tidak sia-sia dan mendapatkan hasil yang baik.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, karena kami menyusun ini dalam rangka mengembangkan kemampuan diri. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun baik lisan maupun tulisan sangat kami harapkan.



Purwokerto, 18  Mei 2013
Hormat kami,

Tim Penulis


 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Protein termasuk dalam kelompok senyawa yang terpenting dalam organisme hewan. Kata protein berasal dari bahasa Yunani proteios, yang berarti pertama atau utama , maka sesuai dengan arti kata tersebut, protein sering di katakan sebagai komponen utama semua sel hidup. Protein juga di yakini sebagai factor penting untuk fungsitubuh, tidak mungkin ada kehidupan tanpa protein. Protein yang di kandung dalam bahan makanan setelah di konsumsi akan mengalami pencernaan atau di hidrolisis oleh enzim-enzim menjadi unit-unit penyusunnya, yaitu asam-asam amino.asam amino tersebut dihubungkan satu sama lain oleh ikatan peptide. Peptide dalam protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil.
Protein banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. 
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

B.     Rumusan Masalah
1. Pengertian dan klasifikasi protein ?
2. Apa saja sumber protein ?
3. Apa sajakah fungsi dari protein ?
4. Apa hubungan protein dengan uji biuret

C.     Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dan klasifikasi protein
2.Mengetahui macam sumber protein
3. Mengetahui berbagai fungsi dari protein
4. Mengetahui fungsi dari biuret dalam protein

BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN PROTEIN DAN KLASIFIKASI PROTEIN
Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang terbesar setelah air. Hal ini mengindikasikan pentingnya protein dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam tubuh. Dalam kenyataannya,memang kode genetik yang tesimpan dalam rantaian DNA digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan seberapa banyak. Protein berfungsi sebagai penyimpan dan pengantar seperti hemoglobin yang memberikan warna merah pada sel darah merah kita, bertugas mengikat oksigen dan membawanya ke bagian tubuh yang memerlukan. Selain itu juga menjadi penyusun tubuh, "dari ujung rambut sampaiujung kaki", misalnya keratin di rambut yang banyak mengandung asam amino Cysteine sehingga menyebabkan bau yang khas bila rambut terbakar karena banyaknya kandungan atom sulfur di dalamnya,sampai kepada protein-protein penyusun otot kita seperti actin, myosin, titin, dsb. Kita dapat membaca teks ini juga antara lain berkat protein yang bernama rhodopsin, yaitu protein di dalam sel retina mata kitayang merubah photon cahaya menjadi sinyal kimia untuk diteruskan ke otak. Masih banyak lagi fungsi protein seperti hormon, antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, dll ( Witarto, 2001 ).
Menurut para ahli protein dapat di klasifikasikan berdasarkan : a. struktur molekulnya, b. kelarutanya, c. dasar fungsi.
Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat di golongkan menjadi dua bentuk, yaitu protein fibrosa ( fibrous, berserat, berserabut ), dan protein globular ( bulat seperti bola ). Protein fibrosa tidak larut dalam pelarut encer, baik itu larutan garam asam, basa ataupun alcohol. Protein fibrosa ini berguna terutama untuk membentuk struktur jaringan, misalnya jaringan kolagen pada tulang rawan, myosin yaitu protein kontraktil utama pada otot, keratin pada rambut, wool pada kulit, serta fibrin protein pada darah yang menggumpal.
            Protein globular larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, serta pelarut asam dan basa dibandingkan dengan protein fibrosa. Selain iu protein ini mudah terdenaturasi, yaitu berubahnya susunan molekul yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologinya.  Atas dasar kelarutanya, dalam zat terlarut tertentu maka protein dibagi menjadi :
1.      Albumin
Larut dalam air dan larutan garam, dan terkoagulasi oleh larutan panas. Contoh albumin telur, albumin serum darah, serta laktobumin ( susu ).
2.      Globulin
Potein ini tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan encer, mengendap dalam larutan garam, dan konsentrasinya tinggi ( salting out ). Contohnya: miosinogen ( otot ), ovalbumin ( kuning telur ), legumin ( kacang-kacangan ).
3.      Glutelin
Sifat kelarutannya : tidak larut dalam pelarut netral, hanya larut dalam larutan asam/basa encer. Contohnya : glutelin ( gandum ), orizenin ( beras ).
4.      Proalamin ( gliadin ).
Tidak larut dalam air atau alcohol absolute, tapi larut dalam alcohol 70-80 %. Contoh : gliadin ( gandum ), zein ( jagung ), hordain ( barlay ).
5.      Histon
Mempunyai sifat : larut dalam air dan larutan garam, tidak larut dalam ammonia encer, histon yang terkoagulasi oleh panas bersifat larut dalam larutan asam encer. Contohnya : globin ( haemoglobin ).
6.      Protamin
Sifatnya : larut dalam etanol 70-80 %., tidak larut dalam air dan etanol absolute, tidak terkoagulasi oleh panas, dan kaya akan arginin. Contohnya : salmin ( ikan salmon ), klupein ( ikan herring ), scrombin ( ikan mackerel ).
Atas dasar fungsi, protein di bagi menjadi golongan : enzim, protein cadangan, protein transport, protein kontraktil, protektiv, toxin, hormone dan structural ( Martoharsono, 1990 ).

2.      SUMBER PROTEIN
Secara umum, sumber dari protein adalah sumber dari hewani dan sumber nabati. Berikut sumber-sumber protein hewani :
a.       Red meat ( Daging merah )
Konsumsi red meat seperti daging sapi, kambing dan domba baik untuk tubuh. Selain sebagai sumber protein, red meat juga penting sebagai sumber vitamin B12 and zat besi heme. Vitamin B12 merupakan vitamin yang sulit ditemui pada tumbuhan. Oleh sebab itu, orang yang hanya mengkonsumsi protein nabati memiliki resiko kekurangan vitamin B12. Zat besi terdapat dalam 2 bentuk; heme dan non-heme. Zat besi heme adalah tipe zat besi yang lebih mudah untuk diserap oleh tubuh dibandingkan dengan non-heme. Oleh sebab itu, konsumsi red meat baik untuk memastikan kecukupan zat besi pada tubuh.
b.      White Meat (Daging Putih.
Ayam merupakan salah satu contoh sumber protein dari white meat. Sama halnya dengan red meat, ayam juga mengandung lemak dan kolesterol. Lemak ayam banyak terdapat pada kulit dan bagian paha ayam, oleh sebab itu pilihlah bagian dada ayam.
c. Fish ( ikan )
    Tentunya kita semua sudah tahu kalau ikan merupakan makanan tinggi protein. Namun,       berbeda dengan daging, kita tidak perlu kuatir akan kandungan lemak pada ikan. Beberapa jenis ikan, seperti gindara memiliki kadar lemak yang sangat rendah. Ikan lainnya seperti salmon dan tuna memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, namun jangan kuatir karena lemak yang terkandung di dalamnya merupakan lemak baik Omega 3.
d.          Susu dan produk olahannya
        80% protein pada whole milk merupakan protein kasein, sedangkan 20% sisanya adalah protein whey. Kombinasi kedua jenis protein ini akan mengoptimalkan latihan sixpack Anda. Protein whey dapat diserap dengan cepat oleh tubuh sehingga cocok untuk dikonsumsi sebelum latihan. Sebaliknya, efek slow release dari protein kasein baik untuk mempertahankan kandungan protein selama Anda tidur. Susu tinggi protein kasein dapat ditemukan pada L-Men Regular Slow Release Formula.
e.       Telur
        Telur adalah salah satu makanan yang lazim untuk dikonsumsi oleh penggemar fitnes untuk memenuhi kebutuhan protein yang tinggi sejak dahulu kala. Why is that? Kualitas protein dinilai dengan beberapa parameter, salah satunya adalah biological value (BV). Semakin tinggi nilai BV artinya protein semakin mudah protein terserap dalam tubuh. Dibandingkan dengan sumber protein lainnya, nilai BV (whole eggs) adalah yang paling tinggi, yaitu 100.
f.       Ikan Teri
       Mungkin Anda akan terkejut dengan fakta ini. Yes, makanan yang sering kali disepelekan ini (sering mendapatkan predikat “makanan rakyat”) ternyata tinggi kandungan proteinnya. Walaupun ukurannya kecil, ternyata kandungan proteinnya mencapai 10%. Selain protein, Anda juga bisa mendapatkan kalsium dari konsumsi ikan teri.

  Sedangkan sumber protein nabatinya adalah :
a.                      Kedelai (Beans)
      Kacang kedelai (soybean) merupakan protein nabati yang paling digemari. Hal ini disebabkan oleh kandungan proteinnya yang tinggi, namun harganya yang lebih terjangkau. Susu kedelai juga mempunyai manfaat bagi orang yang memiliki lactose intolerance atau alergi terhadap susu sapi. Selain itu, kacang kedelai juga mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.
Masih dalam kategori beans, kacang hijau (mungbean) juga merupakan alternatif makanan tinggi protein. Selain protein, kacang hijau juga memberikan nutrisi lain, seperti: vitamin, mineral, dan serat.
b.                     Kacang-kacangan
Good news buat Anda yang suka makan kacang. Selain rasanya yang enak, ternyata kacang tinggi akan protein. Namun bagaimana dengan lemaknya? Anda tidak perlu kuatir karena lemak pada kacang merupakan lemak yang baik untuk kesehatan jantung. Namun dengan segala kebaikannya, bukan berarti Anda bisa mengkonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak, bisa-bisa malah mengantarkan Anda ke perut one pack daripada sixpack.
c.                      Biji-bijian (Grains)
Biji-bijian atau grains, seperti misalnya gandum, memang lebih banyak dikenal sebagai sumber karbohidrat. Namun, tahukah Anda kalau biji-bijian juga mengandung protein? Pada gandum, kandungan protein bisa mencapai sekitar 9%. Surprising fact, yes? Namun demikian, konsumsi grains sebaiknya dibatasi, terutama bagi Anda yang sedang menjalani diet rendah karbo.
d.                     Polong-polongan (Peas)
 Peas atau polong-polongan (misalnya seperti kacang polong) bukanlah sayuran yang biasa dikonsumsi oleh orang Indonesia. Namun, Anda mungkin saja tertarik untuk memvariasikan diet Anda dengan kacang polong setelah mengetahui bahwa kacang polong juga mengandung protein selain serat, vitamin, dan mineral.

3.      FUNGSI PROTEIN
Menurut Winarno (2002), Protein mempunyai bermacam-macam fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, alat pengangkut.
  1. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim; dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti reaksi kromoson.
Hampir semua enzim menunjukan daya kualitik yang luar biasa, dan biasanya dapat mempercepat reaksi sampai beberapa juta kali. Sampai kini lebih dari seribu enzim telah dapat diketahui sifat-0sifatnya dan jumlaha tersebut terus bertambah. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
  1. Alat pengangkut dan alat penyimpan
Banyak molekul dengan Berat molekul serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengankut oksigen dalam eritosit, sedang mioglobin mengankut oksigwn dalam otot. Ion besi diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan feritin, suatu protein yang berbeda dengan transferin.
  1. Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging; gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran. Pergerakan flagella sperma disebabkan oleh protein.
  1. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut
e.       Pertahanan tubuh/Imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibody, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asong lain. Protein dapat membedakan benda-benda yang menjadi anggota tubuh dengan benda-benda asing.
f.       Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk resepotr; misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
  1. Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi bagain DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
D.    HUBUNGAN PROTEIN DENGAN UJI BIURET
Uji Biuret adalah uji umum untuk protein(ikatan peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian ditetesi larutan tembaga(II)sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein. Uji Biuret bertujuan untuk membuktikan adanya ikatan peptida dari protein. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea.
(NH2)2C=O   +   (NH2)2C=O  ----> H2N-CO-NH-CO-NH2 + NH3

Pereaksi Biuret mengandung ion tembaga (II) dalam suasana basa yang akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet). Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung dua gugus -CH2NH2, -CSNH2, -C(NH)NH2 dan -CONH2.










 III. PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang terbesar setelah air.  Menurut sumbernya protein berasal dari hewan dan tanaman. Fungsi dari protein adalah : enzim, alat pengangkut dan penyimpan, pengatur pergerakan , penunjang mekanis, pertahanan tubuh, media perambatan impuls syaraf, dan pengendalian pertumbuhan. Pada uji biuret jika hasilnya berwarna ungu berarti mengandung protein dan jika tidak ungu berarti tidak mengandung protein. 




















DAFTAR PUSTAKA
Martoharsono, Soeharsono. 1990. Biokimia . Yogyakarta : Gajah Mada University.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Witarto, arif budi. 2001. “ Protein Engineering : Perannya Dalam Bioindustri dan Prospeknya di    Indonesia. Sinergi forum- PPI Tokyo Institute of Teknologi. Disampaikan pada seminar on air- Bioteknologi untuk Indonesia abad 21


Tidak ada komentar:

Posting Komentar