Senin, 29 April 2013

PKM

 







PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TEH DAUN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus aspher) : MINUMAN HERBAL ANTIDIARE

BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan oleh :

                  Yachya                             (NIM D1E011016-Angkatan 2011)
                  Aji Siswo Nugroho          (NIM D1E011035-Angkatan 2011)
                  Umi Fadilah                     (NIM D1E012013-Angkatan 2012)
                  Pelita                                 (NIM D1E012067-Angkatan 2012)




UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013



HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT

1. Judul Kegiatan :TEH DAUN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper) : MINUMAN HERBAL ANTIDIARE

2. Bidang Kegiatan : (x) PKM-GT ( ) PKM-AI

3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap : Yachya
b. NIM : D1E011016
c. Jurusan : Peternakan
d. Universitas : Jenderal Soedirman
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Karang Reja RT 03 RW 03, Karang Reja         Purbalingga  Hp.085729134543
f. Alamat email :yachyatedy@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

5. Dosen Pendamping
        a. Nama lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Sri Rahayu, M.si
        b. NIDN : 0027106302
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek New Sapphire Regency Nomor 11 Jalan KS. Tubun, Purwokerto Barat / 085726150749


Diterima dan disetujui
Pada Tanggal 18 Maret 2013

Menyetujui,
Dosen Pembimbing                                         Ketua Pelaksana Kegiatan



Dr. Ir. Sri Rahayu, M.Si                                              Yachya
NIDN : 0027106302                                       NIM. D1E011016


Pembantu Rektor                                                        Pembantu Dekan III
Bidang Kemahasiswaan UNSOED                            Fakultas Peternakan-UNSOED



Prof.Dr. Imam santoso, M.Si                          Dr. drh. H. Muhammad Samsi, MP
NIP 19611001 198803 1 001                         NIP 19571007 198703 1 001

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, Tauladan sejati sampai akhir zaman sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “TEH DAUN BAMBU PETUNG ( Dendrocalamus asper ) :MINUMAN HERBAL ANTIDIARE” dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti. Tulisan ini disusun sebagai usulam PKM-GT tahun 2013.

            Tuntasnya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.    Dr. Ir. Sri Rahayu , M.Si selaku dosen pembimbing yang membimbing   dan memberikan arahan kepada penulis.
2. Pembantu Dekan III beserta staf yang selalu memberikan dukungannya.
3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian  iniyang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

            Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tulisan. Semoga tulisan ini dapat ember manfaat bagiperkembangan ilmu pengetahuan dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnyabagi penulis dan pembaca.
                                                                                               
                                                                       

                                                                                   
                                                                                    Purwokerto, 15 Maret 2013
                                                                                               
                                                                                                           
                                                                                                Tim Penulis PKM-GT









DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHANii
KATA PENGANTARiii
DAFTAR ISIiv
DAFTAR GAMBARv
RINGKASANvi
PENDAHULUAN1
Latar belakang1
Tujuan dan manfaat2
GAGASAN
Potensi3
Pemanfaatan saat ini3
Cara Penyajian Teh Daun Bambu Petung4
Pihak-pihak yang dapat Membantu4
Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Teh Daun Bambu Petung4
KESIMPULAN5
DAFTAR PUSTAKA6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP7












DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Teh Daun Bambu Petung4


























RINGKASAN
TEH DAUN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper) : MINUMAN HERBAL ANTIDIARE
Yachya, Aji Siswo Nugroho, Pelita, Umi Fadilah
Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Jln. HR. Bunyamin, Purwokerto
            Obat – obatan herbal saat ini menjadi salah satu tren dalam masyarakat, mengingat obat – obatan herbal memiliki efek samping yang sedikit serta mudah diperoleh dari alam.Salah satu jenis minuman yang berfungsi sebagai obat herbal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah the, misalnya teh hijau dan teh rosela. Padahal masih ada sumber daya lain yang memiliki khasiat yang tidak kalah hebatnya, yaitu teh daun bambu. Daun bambu diketahui mengandung banyak senyawa flavonoid dan polifenol. Komponen fenol dalam ekstrak daun bambu mampu memberi efek biologis seperti sebagai antioksidan, antiradical bebas, antitumor, anti-aging, dan antibakteri.Ekstrak etanol daun bambu petung (Dendrocalamus asper)dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan Escerichia coli yang merupakan penyebab diare.Dengan demikian, teh daun bambu berpotensi diaplikasikan sebagai antidiare alami bagi masyarakat.Ketersediaan daun bambu yang cukup melimpah disekitar masyarakat merupakan salah satu faktor yang cukup baik untuk mendukung gagasan ini, mengingat selama ini daun bambu merupakan limbah dari pohon bambukarenahingga saat ini hanya dimanfaatkan bagian batangnya saja.Konsumsi teh herbal di masyarakat yang terus meningkat merupakan potensi lain yang cukup baik untuk perkembangan teh daun bambu petung sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Pembuatan teh daun bambu petung menggunakan daun bambu yang masih muda. Daun bambu muda yang dipilih kemudian dijemur dibawah sinar matahari. Proses selanjutnya adalah proses penepungan daun bambu petung muda yang telah kering. Tepung daun bambu petung muda selanjutnya diayak dengan penyaring sehingga diperoleh bagian daun tanpa tulang daun dan kotoran yang terbawa pada saat proses sebelumnya. Langkah berikutnya adalah proses pengemas menggunakan kertas khusus teh. Tujuan dari pengemasan menggunakan kertas khusus untuk mempermudah konsumen dalam penyajian sehingga lebih efektif dan efiseien. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari pembuatan daun bambu muda antara lain mengurangi dampak ketergantungan terhadap obat-obat sintetis yang telah ada, dan memanfaatkan limbah daun bambu yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Sosialisasi mengenai manfaat teh daun bambu petung sebagai minuman herbal antidiare akan mempermudah dalam pemasaran produk.
Limbah pohon bambu petung (Dendrocalamus asper) yaitu daun bambu memiliki berpotensi digunakan sebagai teh daun bambu untuk pengobatan diare.

TEH DAUN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper) : MINUMAN HERBAL ANTIDIARE

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Era globalisasi menuntut masyarakat hidup sehat. Seiring berjalannya waktu pengetahuan masyarakat akan penggunaan obat sintetis yang mulai berkembang. Obat sintesis memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jangka panjang yang akan berdampak pada menurunnya kinerja tubuh. Masyarakat mulai mencari alternatif lain untuk mengkonsumsi obat yang aman bagi tubuh sehingga cenderung untuk mengkonsumsi obat herbal atau alami. Obat herbal yang mudah diperoleh di lingkungan masyarakat banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Indonesia merupakan surga tanaman herbal diantaranya yang tumbuh pesat adalah bambu. 11 persen dari seluruh jenis bambu didunia berada di Indonesia. Bambu adalah tanaman yang tergolong familia Bamboidae, salah satu anggota sub famili rumput. Pada umumnya bambu ditemukan di tempat terbuka dan bebas dari genangan air mulai dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m dpl.Jenis bambu yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia adalah bambu tali, bambu petung, bambu andong, bambu legi dan bambu hitam.Bambu dalam bentuk bulat digunakan sebagai bahan konstruksi rumah, gudang, jembatan, pipa saluran air, alat rumah tangga dan barang kerajinan, dalam bentuk belahan dapat dibuat bilik (gedek), reng, pagar dan sebagainya.Salah satu jenis bambu yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah bambu petung (Dendrocalamus asper).
Bambu petung (Dendrocalamus asper (Schult.F.) Backer ex Heyne) merupakan salah satu dari beberapa jenis bambu yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia.Bambu jenis ini mempunyai rumpun agak rapat, dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m dpl.Pertumbuhannya cukup baik khususnya untuk daerah yang tidak terlalu kering, warna kulit batang hijau kekuning-kuningan.Batang dapat mencapai panjang 10– 4 m, panjang ruas berkisar antara 40–60 cm dengan diameter 6–15 cm dan tebal dinding 10–15 mm.Sebagian besar bagian bambu petung yang dimanfaatkan oleh masyarakat adalah batang dan ranting. Sisa dari bambu petung yang berupa daun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Daun bambu petung muda memiliki kandungan bioaktif yang bermanfaat dalam bidang kesehatan. Di negara China daun bambu digunakan sebagai minuman herbal dan berkhasiat sebagai antidiare dan antioksidan. Mulyono et al., (2012) melaporkan ekstrak daun bambu petung dapat menghambat pertumbuhan Salah satu fungsinya adalah sebagai antidiare. Diare adalah salah satu penyakit yang umum dijumpai di negara tropis yang merupakan tempat cocok untuk berkembangbiaknya mikroba patogen. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit diare antara lain E.coli.
Salah teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah daun bambu yaitu dengan mengolahnya menjadi teh. Teh merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi masyarakat. Beberapa jenis teh yang dikonsumsi antara lain teh rosela, teh hijau, dan teh daun jati. Bambu petung memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang cukup tinggi. Kandungan tersebut dapat membantu masalah diare. Masyarakat Indonesia sekarang cenderung lebih memilih mengkonsumsi obat herbal dalam bentuk teh dibandingkan dengan jamu karena rasanya yang tidak terlalu pahit dan proses penyajiannya yang mudah. Hal tersebut memungkinkan pemanfaatan daun bambu petung sebagai obat herbal antidiare yang dapat dikonsumsi dalam bentuk teh.
Tujuan dan Manfaat
1.        Memanfaatkan limbah industri bambu petung yang berupa daun sebagai minuman herbal anti diare.
2.        Untuk mengkaji prospek daun bambu petung sebagai minuman herbal anti diare.
3.        Untuk memberikan informsi nilai ekonomi daun bambu khususnya sebagai anti diare.













GAGASAN
Kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi obat herbal terutama teh, lebih banyak didominasi oleh teh hijau dan tah rosela. Padahal banyak jenis teh lain yang mempunyai manfaat banyak yang tidak kalah manfaatnya dengan teh tersebut. Salah satu adalah teh daun bambu yang memiliki manfaat sebagai anti diare. Daun bambu petung memiliki komposisi proksimat dengan kadar air 7,35%, protein kasar 15,72%, lemak kasar 3,6%, serat kasar 27,58%, dan abu 1,56% (Yaprianti, 2012).Bambu hitam dikenal dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi hipertensi, arteriosklerosis dan penyakit jantung (Zhang et al. 2005).Komponen fenol dalam ekstrak daun bambu mampu memberi efek biologis seperti sebagai antioksidan, antiradical bebas, anti-aging, dan antibakteri (Kim et al. 2009).Seki et al. (2008) melaporkan bahwa ekstrak bambu Kumaizasa secara signifikan meningkatkan aktivitas imunomodulator dengan mengaktivasi sel-sel NK dan makrofag serta menginduksi IL-12, IL-2 dan IFN-y pada tumor tikus.
Menurut Mulyono et al., (2012) melaporkan ekstrak daun bambu petung dapat menghambat pertumbuhan pertumbuhan Escerichia coli yang merupakan penyebab diare. Sesuai dengan pendapat Sing (2010), ekstrak air dan etanol daun bambu petung mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, P.aeruginosa,E.coli, danBacillus.Menurut Luet al. (2011), daun bambu juga mengandung senyawa polifenol yag cukup tinggi. Salah satu fungsi dari polifenol adalah sebagai antioksidan yang akan memperkaya manfaat teh daun bambu petung.

Potensi
Bahan baku pembuatan teh daun bambu petung yang mudah diperoleh dan tersedia cukup melimpah merupakan potensi yang sangat baik untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai obat herbal. Bambu merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia terutama di Jawa, Balki, Sulawesi Selatan, dan Sumatra. Selain mudah dibudidayakan, juga memiliki jumlah produksi yang tinggi yaitu sekitar 109,2 ton/ha/tahun (Dransfield and Widjaja, 1995) dengan masa panen yang cukup singkat yaitu berkisar 1-3 tahun (Shultoni, 1994). Produksi bambu yang tinggi membuat teh daun bambu petung muda sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Konsumsi teh herbal di masyarakat yang terus meningkat merupakan potensi lain yang cukup baik untuk perkembangan teh daun bambu petung sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Pemanfaatan Saat Ini
Tanaman bambu merupakan tanaman yang serba guna, mulai dari akarnya sampai daunnya dapat dimanfaat. Batangnya yang kuat keras, ringan, ukurannya beragam dan mudah dikerjakan membuat banyak industri bambu. Industri bambu biasanya hanya memanfaatkan bagian batang dan rantingnya untuk dijadikan sebagai kerajinan dan peralatan rumah tangga. Daun dari bambu biasanya dibuang dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut. Sebenarnya daun bambu muda sangat potensial untuk dijadikan sebagai teh herbal.
Pembuatan teh daun bambu petung menggunakan daun bambu yang masih muda. Hal ini dikarenakan daun bambu muda lebih banyak mengandung bioaktif dibandingkan dengan daun bambu yang sudah tua. Daun bambu muda yang dipilih kualitasnya kemudian dijemur dibawah sinar matahari. Hal ini sesuai dengan pendapat Lu et al.(2011) menyatakan bahwa, bahan baku sebaiknya dibiarkan kering dibawah sinar matahari, lalu ditumbuk dan disaring untuk menghasilkkan bubuk halus. Beberapa pertimbangan dilakukannya penjemuran dibawah sinar matahari adalah bioaktif yang terkandung dalam daun bambu muda tidak rusak akibat suhu pemanasan yang tidak terlalu tinggi. Selain itu penjemuran dibawah sinar matarhari dapat menekan biaya produksi sehingga memperoleh keuntungan yang cukup tinggi.
Proses selanjutnya adalah proses penepungan daun bambu petung muda yang telah kering. Penepungan dilkakukan dengan menggunakan alat penggiling. Tujuan dari penepungan daun bambu adalah mempermudah dalam proses selanjutnya. Tepung daun bambu petung muda selanjutnya diayak dengan penyaring sehingga diperoleh bagian daun tanpa tulang daun dan kotoran yang terbawa pada saat proses sebelumnya. Langkah berikutnya adalah proses pengemas menggunakan kertas khusus teh. Tujuan dari pengemasan menggunakan kertas khusus untuk mempermudah konsumen dalam penyajian sehingga lebih efektif dan efiseien.
Cara Penyajian Teh Daun Bambu Petung
Penyeduhan teh daun bambu muda dilakukan dengan menuangkan air panas yang mendidih sehingga kelarutan teh lebih tinggi dibandingkan dengan air dingin. Gusmailina dan Sumadiwangsa (1988) dalam Krisdiyanto, et al. (2000) menyatakan bahwa, kelarutan teh daun bambu petung dalam air panas sebesar 6,1%, sedangkan  kelarutan dalam air dingin sebesar 4,5%. Nilai kelarutan yang cukup besar membuat teh daun bambu petung akan menghasilkan teh yang lebih kental. Lama penyeduhan teh daun bambu berkisar antara 5-7 menit. Hal ini akan membuat cita rasa khas  teh daun bambu semakin terasa.
Gambar 1. Contoh Produk Teh Daun Bambu

Pihak-pihak yang dapat Membantu
Indonesia banyak terdapat produsen-produsen jamu tradisonal yang hambir tersebar merata. Kebiasan masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi jamu tradisional membuat para produsen jamu tradisonal dapat membantu mengimplementasikan tentang potensi teh daun bambu petung muda sebagai minuman herbal antidiare.
Langkah-langkah Strategis Implementasi Teh Daun Bambu Petung
Untuk mengimplementasikan teh daun bambu petung menjadi minuman herbal anti diare yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat antara lain :
1.      Mensosialisasikan tentang manfaat teh daun bambu petung yang dapat menjadi minuman herbal antidiare.
2.      Melakukan promosi mengenai produk teh daun bambu petung melalui media tulis dan media elektronik.
3.      Melakukan kajian lebih mendalam mengenai manfaat lain dari teh daun bambu yang belum diketahui
4.      Bekerjasama dengan para produsen jamu tradisional dalam memasarkan teh daun bambu sehingga dapat dijangkan oleh masyarakat dengan mudah.












KESIMPULAN
Berdasarkan gagasan yang diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, daun bambu petung muda (Dendrocalamus asper) yang mengandung bioaktif dapat dijadikan sebagai antidiare alami. Selain itu, daun bambu petung muda juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai antioksidan alami. Gagasan yang dapat diajukan adalah membuat minuman herbal dari daun bambu petung muda  dalam bentuk teh celup, sehingga dapat menjadi alternatif obat herbal antidiare.
Teknik implementasi yang dapat dilakukan dalam gagasan ini antara lain dengan melakukan kajian mengenai prospek dan informasi yang turut mendukung pembuatan teh daun bambu petung (Dendrocalamus aspher) sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan dapat dijadikan sebagai minuman herbal anti diare. Pemasaran produk dapat dilakukan melalui promosi dan sosialisasi mengenai manfaat dari teh daun bambu petung (Dendrocalamus aspher)
Daun bambu petung (Dendrocalamus aspher) memiliki kandungan bioaktif yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat antidiare. Selain itu, ketersediaannya yang melimpah serta kemudahan dalam penanganannya membuat daun bambu petung memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Salah satu cara pemanfaatan daun bambu petung yaitu dengan dijadikan sebagai teh celup. Hal ini dilakukan sebagai salah sartu cara untuk mempermudah konsumen dalam proses penyajian. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari pembuatan daun bambu muda antara lain mengurangi dampak ketergantungan terhadap teh herbal yang telah ada, dan memanfaatkan limbah daun bambu yang selama ini belum banyak dimanfaatkan.
























DAFTAR PUSTAKA
Kim et al. 2009. Rapid Identification of Radical Scavenging Phenolic Compounds            from Black Bamboo Leaves using High-Performance Liquid         Chromatography Coupled to an Online ABTS+-Based Assay. J. Korean            Soc. Appl. Biol. Chem. 52(6), 613-619.

Krisdianto, G. Sumarni, dan A. Ismanto. 2000. Sari Hasil Penelitian Bambu. Departemen Kehutanan, Jakarta.

Lu,B, dkk. 2011. Determination of flavonoids and phenolic acids in teh extract of bambu leaves using near-infrared spectroscopy and multivariate calibration. Beijing, African Journal of Biotechnology Vol. 10(42), pp. 8448-8455 ISSN 1684–5315.

Mulyono, Noryawati, dkk. 2012. Antibacterial Activity of Petung Bambu (Dendrocalamus Asper) Leaf Extract Against Pathogenic Escherichia coli and Tehir Chemical Identification. International Journal of Pharmaceutical & Bioligical Archives 2012 ; 3(4):770-778.

Seki T., K. Kida and H. Maeda. 2008. Immunostimulation-Mediated Anti-tumor   Activity of      Bamboo(Sasa senanensis) Leaf Extracts Obtained Under    ‘Vigorous’Condition. eCAM 2010: 7(4)447–457.             doi:10.1093/ecam/nen026

Sing, V.K, dkk. 2010. Antibacterial Activity of Leaves of Bambu. International Journal of Pharma and Bio SciencesV1(2)2010.

Yaprianti I, N. Mulyono, BL. Widyana, S. Rahayu., M. Bata. 2012. The Physical and Chemistry Properties of Bambu Petung (Dendrocalamus asper) Leaf Extract and Its Inhibiting Activity Against Some Patogenic Escherichia coli. Skripsi Fakultas Teknologi Unika Atma Jaya. Jakarta.

Zhang Y, Bao B, Lu B, Ren Y, Tie X, and Zhang Y. 2005. Determination of         flavone C-glucosides in antioxidant ofbamboo leaves (AOB) fortified           foods by reversed-phasehigh-performance liquid chromatography with ultravioletdiode array detection. J Chromatogr A 1065: 177-185.





DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok

Nama Lengkap            : Yachya
NIM                            : D1E011016
Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 15 November 1992
Alamat                         : Karangreja RT 0 03 RW 03, Karangreja, Purbalingga
No. Telp / HP               : 085729134543
Program Studi              : Peternakan
Fakultas                        : Peternakan
Universitas                   : Universitas Jendral Soedirman
Agama                          : Islam
Riwayat Pendidikan     :
1999 – 2005                 : SD Negeri 1 Karangreja
2005 – 2008                : SMP Negeri 1 Karangreja
2008 – 2011                : SMK Negeri 2 Purbalingga
2011 – Sekarang          : Universitas Jenderal Soedirman

Anggota Kelompok

Nama Lengkap            : Aji Siswo Nugroho
NIM                            : D1E011035
Tempat Tanggal Lahir : Banyumas, 07 Juli 1992
Alamat                         : Banjarparakan, RT 01 RW 06, Rawalo, Banyumas
No. Telp / HP               : 085741156119
Program Studi              : Peternakan
Fakultas                        : Peternakan
Universitas                   : Universitas Jenderal Soedirman
Agama                          : Islam
Riwayat Pendidikan     :
1999 – 2005                 : SD Negeri 1 Banjarparakan
2005 – 2008                : SMPNegeri 1 Rawalo
2008 – 2011                : SMA Negeri Jatilawang
2011 – Sekarang          : Universitas Jendral Soedirman

Nama Lengkap            : Pelita
NIM                            : D1E012067
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 12 Juli 1994
Alamat                         : Warung asem, RT 25 RW 05, Purwadadi, Subang
No. Telp / HP               : 087760643883
Program Studi              : Peternakan
Fakultas                        : Peternakan
Universitas                   : Universitas Jendral Soedirman
Agama                          : Islam
Riwayat Pendidikan     :
2000 – 2006                : SD Negeri 1 Purwawadi
2006 – 2009                : MTs AT – Tawazun Kaijati
2010 – 2012                : SMA Negeri 1 Purwadadi
2012 – Sekarang         : Universitas Jendral Soedirman

Nama Lengkap            : Umi Fadilah
NIM                            : D1E012013
Tempat Tanggal Lahir : Pemalang, 23 Maret 1993
Alamat                         : Watukumpul, RT 01 RW 01, Watukumpul, Pemalang
No. Telp / HP               : 087830555647
Program Studi              : Peternakan
Fakultas                        : Peternakan
Universitas                   : Universitas Jendral Soedirman
Agama                          : Islam
Riwayat Pendidikan     :
1999 – 2005                : SD Negeri 1 Watukumpul
2005 – 2008                : SMP Negeri 1 Watukumpul
2009 – 2012                : SMA Negeri 1 Belik
2012 – Sekarang         : Universitas Jenderal Soedirman

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

Nama Lengkap            : Dr. Ir. Sri Rahayu, M.Si.
NIP                             : 19631027 1988032 001
Alamat                                    : Komplek New Sapphire Regency Nomor 11 Jalan KS.      
                                  Tubun, Purwokerto Barat.
Telepon                       : 085726150749

Riwayat pendidikan   
1987                            : Fakultas Peternakan, Universitas Soedirman, Purwokerto
2000                            : Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
2010                            : Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Karya ilmiah               
2011                            : Potensi ekstrak daun bambu sebagai senyawa antibakteri
dalam susu pedet PFH lepas sapih.
2013                            : Formulasi dan Uji Larutan Pencuci Sarang Burung Walet
Berbasis Enzim Keratinase dan Reduktase dari Bacillus sp. MTS.
2013                            : Kajian Ekstrak Etanol Daun & Bunga Waru (Hibiscus
tiliaceus) Terhadap Produk Fermentasi Rumen, Populasi
Mikroba & Gas Metana Secara  In Vitro.
2012                            : Antibacterial Activity of Petung Bamboo (Dendrocalamus
                                    asper) Leaf Extract Against Pathogenic Escherichia coli
                                    and Their Chemical Identification