KEPEMIMPINAN
PEMUDA
Kepemimpinan
berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu
proses dapat berlangsung di dalam dan di luar organisasi. Kepemimpinan sendiri
dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya memotivasi dalam pencapaian tujuan tertentu
serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Dalam
mewujudkan kepemimpinan negeri yang produktif dan prestatif, bangsa kita
membutuhkan pemuda-pemuda kaun intelektual, berwawasan luas, dem tercapainya
national building bangsa Indonesia.
Pemuda
diidentikan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa yang akan menentukan perubahan-perubahan
di masa yang datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah seorang
pemuda yang memiliki intelektual dalam berfikir demi perubahan dan kemajuan
negeri. Untuk selanjutnya pemuda-pemuda tersebut dapat menjadi pemimpin negeri.
Beberapa hal yang harus diupayakan yaitu melatih dan menanamkan karakter
kepemimpinan mulai dari sekarang. Karena, jiwa kepemimpinan di kalangan pemuda
saat ini masih menjadi sebuah masalah dan tuntutan yang harus terus diasah dan
ditingkatkan kualitasnya.
Kepemimpinan
yang produktif selalu mempunyai kemampuan dalam mengkoordinasi, kemampuan dalam
megambil hati, kemampuan dalam mengambil emati, kemampuan dalam memotivasi,
memberikan inovasi, melakukan supervise, memahami kondisi serta kemampuan dalam
menegakan peraturan ( kedisiplinan ). kriteria pemimpin yang sedemikian itu
yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia, dan yang harus dimiliki oleh para
pemuda calon pemimpin negeri ini.
Namun
pada realitanya pemuda sekarang yang telah “dimanjakan” dengan berbagai kemudahan
dan fasilitas teknologi, terkadang menyalahgunakan fasilitas penunjang yang
ada. Pemuda yang seharusnya menjadi pembangun negeri malah menjadi perusak
negeri. Di karenakan informasi yang diterima tidak diseleksi yang ketat
sehingga seorang pemuda mudah terbawa arus globalisasi. Saat ini tingkat
kriminalitas meningkat drastis, mulai dari tawuran antar pelajar/mahsiswa,
pemakaian narkoba, seks bebas, bahkan tingkat kriminalitas. Itulah cermin
pemuda Indonesia yang menyahgunakan dan menyalahartikan mengenai dunia
globalisasi ini. Ini dikarenakan lunturnya nilai moral dikalangan pemuda.
“Pemuda sebagai harapan bangsa”, pemuda dengan
kemudaan jiwanya mampu melahirkan sejuta prestasi dan mewujudkan kepemimpinan yang ideal bagi
kemajuan bangsa. Namun sayangnya saat ini jargon tersebut dkacaukan dengan perilaku
segelintir pemuda yang lama-lama dikhawatirkan menjadi satu penyakit bagi
bangsa. Kekacauan tersebut berdampak pada moral pemuda yang kian hari kian
mengikis. Saat ini banyak ditemukannya kasus anarkisme, tawuran, perilaku seks
bebas, dan lainya menjadikan perlebelan negative pada kaum pemuda. Selain itu,
minimnya bahkan tidak adanya teladan dari pemimpin bangsa menyebabkan surutnya
semangat pemuda untuk maju menjadi yang terdepan.
Didalam
masyarakat pemuda dapat diartikan sebagai, suatu identitas potensial sebagai
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya. Karena pemuda sebagai
harapan bangsa dapat diartikan pula, bahwa siapa yang menguasai pemuda akan
menguasai masa depan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pidato Soekarno “ Beri
aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”.begitu besarnya peranan
pemuda dimata Bung Karno.
Sesuatu
yang luar biasa iulah pemuda walaupun memiliki emosi yang sangat labil tapi
pemuda memiliki kelebihan-kelebihan yang menonjol yaitu mampu menghadapi
perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural. Tetapi sering kali
informasi yang diterima tidak melalui seleksi yang ketat sehingga seorang
pemuda mudah terbawa arus dan pengaruh media masa yang datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar