Minggu, 21 April 2013

kepemimpinan



KEPEMIMPINAN PEMUDA
Kepemimpinan berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu proses dapat berlangsung di dalam dan di luar organisasi. Kepemimpinan sendiri dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya memotivasi dalam pencapaian tujuan tertentu serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Dalam mewujudkan kepemimpinan negeri yang produktif dan prestatif, bangsa kita membutuhkan pemuda-pemuda kaun intelektual, berwawasan luas, dem tercapainya national building bangsa Indonesia.
Pemuda diidentikan dengan kaum muda yang merupakan generasi  bangsa yang akan menentukan perubahan-perubahan di masa yang datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah seorang pemuda yang memiliki intelektual dalam berfikir demi perubahan dan kemajuan negeri. Untuk selanjutnya pemuda-pemuda tersebut dapat menjadi pemimpin negeri. Beberapa hal yang harus diupayakan yaitu melatih dan menanamkan karakter kepemimpinan mulai dari sekarang. Karena, jiwa kepemimpinan di kalangan pemuda saat ini masih menjadi sebuah masalah dan tuntutan yang harus terus diasah dan ditingkatkan kualitasnya.
Kepemimpinan yang produktif selalu mempunyai kemampuan dalam mengkoordinasi, kemampuan dalam megambil hati, kemampuan dalam mengambil emati, kemampuan dalam memotivasi, memberikan inovasi, melakukan supervise, memahami kondisi serta kemampuan dalam menegakan peraturan ( kedisiplinan ). kriteria pemimpin yang sedemikian itu yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia, dan yang harus dimiliki oleh para pemuda calon pemimpin negeri ini.
Namun pada realitanya pemuda sekarang yang telah “dimanjakan” dengan berbagai kemudahan dan fasilitas teknologi, terkadang menyalahgunakan fasilitas penunjang yang ada. Pemuda yang seharusnya menjadi pembangun negeri malah menjadi perusak negeri. Di karenakan informasi yang diterima tidak diseleksi yang ketat sehingga seorang pemuda mudah terbawa arus globalisasi. Saat ini tingkat kriminalitas meningkat drastis, mulai dari tawuran antar pelajar/mahsiswa, pemakaian narkoba, seks bebas, bahkan tingkat kriminalitas. Itulah cermin pemuda Indonesia yang menyahgunakan dan menyalahartikan mengenai dunia globalisasi ini. Ini dikarenakan lunturnya nilai moral dikalangan pemuda.
 “Pemuda sebagai harapan bangsa”, pemuda dengan kemudaan jiwanya mampu melahirkan sejuta prestasi  dan mewujudkan kepemimpinan yang ideal bagi kemajuan bangsa. Namun sayangnya saat ini jargon tersebut dkacaukan dengan perilaku segelintir pemuda yang lama-lama dikhawatirkan menjadi satu penyakit bagi bangsa. Kekacauan tersebut berdampak pada moral pemuda yang kian hari kian mengikis. Saat ini banyak ditemukannya kasus anarkisme, tawuran, perilaku seks bebas, dan lainya menjadikan perlebelan negative pada kaum pemuda. Selain itu, minimnya bahkan tidak adanya teladan dari pemimpin bangsa menyebabkan surutnya semangat pemuda untuk maju menjadi yang terdepan.
Didalam masyarakat pemuda dapat diartikan sebagai, suatu identitas potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi  pembangunan bangsanya. Karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan pula, bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pidato Soekarno “ Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”.begitu besarnya peranan pemuda dimata Bung Karno.
Sesuatu yang luar biasa iulah pemuda walaupun memiliki emosi yang sangat labil tapi pemuda memiliki kelebihan-kelebihan yang menonjol yaitu mampu menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural. Tetapi sering kali informasi yang diterima tidak melalui seleksi yang ketat sehingga seorang pemuda mudah terbawa arus dan pengaruh media masa yang datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar